A. Identitas Skripsi
1. Judul
Analisis Wacana Kritis Berita Politik Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan dalam Surat Kabar Harian Fajar dan Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Penulis
Afdhal Kusumanegara merupakan mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar, angkatan 2008.
3. Tahun
2013
4. Prodi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
B. Ulasan
1. Latar Belakang dan Masalah
Ketika menyusun skripsi ini penulis sepertinya berpendapat bahwa pandangan rata-rata mahasiswa terhadap proses pembelajaran hanya terjadi di dalam kelas pada teks buku semata. Sementara itu, isegala sesuatu yang di pahami tidak hanya sebatas buku teks di bangku sekolah/perkuliahan, teks lain juga mengandung nilai-nilai tersebunyi yang memiliki maksud dan tujuan tertentu.
Disisi lain mengenai perkembangan teknologi terjadi kemajuan yang sangat luar biasa saat ini . Termasuk teknologi informasi dan komunikasi. Indonesia merupakan salah satu pengguna terbanyak di dunia. Penyebaran informasi tentu berpengaruh pada segala aspek kehidupan, tidak terkecuali politik. Menurut Kurnia (2012:2) menyatakan bahwa komunikasi politik era digital seperti sekarang ini adalah kehidupan politik informasial. Kebijakan-kebijakan birokrasi, baik yang merugikan maupun menguntungkan bagi rakyat, tidak akan mampu tersampaikan secara keseluruhan, jika tidak ada agen media, khususnya media massa. Menyadari hal tersebut, mengingat ketika penulis menyusun skripsi ini juga tengah hangat di bicarakan di media-media tentang pemilihan Gubernur Sulawesi-Selatan. Maka penulis mencoba meneliti bagaimana penyampaian berita-berita di Koran dan kaitannya dengan pembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam bidang kajian Analisis Wacana Kritis (AWK) . Dari penelitian ini nantinya diharapkan mampu menemukan sebuah pesan yang tersembunyi dalam sebuah media massa, menegaskan bahwa analisis wacana kritis, tidak hanya berhenti pada bagaimana suatu isi teks berita dihadirkan, tetapi bagaimana dan mengapa pesan tersebut hadir. Sehingga dari penelitian tersebut dapat menumbuhkan sifat kritis siswa terhadap wacana yang berkembang di lingkungan sosialnya. Serta mampu diterapkan untuk mengungkapkan pikiran, gagasan atau pendapat secara kritis. Maupun menuangkannya di berbagai jenis tulisan yang benar dan rasional yang didapatkan dari aktifitas membaca.
2. Metode Penelitian
Jenis dan desain penelitian
• Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan kualitatif. Penelitian kualiatatis merupakan penelitian yang memungkinkan bertolak dari data empirik secara bebas dari lapangan secara langsung, kemudian melakukan penarikan makna subjektif sesuai dengan realitas. Hasil akhir penelitian memberikan deskripsi mengenai tipologi atau pola-pola mengenai fenomena tersebut (Prasetyo dan Jannah dalam Sultan, 2010:55).
• Desain Penelitian
Penelitian ini berupa penelitian pustaka (library research). Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif kualitatif. Desain penelitian ini mempunyai tiga ciri utama. Pertama, desain penelitian bersifat tentatif, maksudnya desain dapat berubah jika dalam penelitian terdapat hal-hal di luar perencanaan. Kedua, peneliti sebagai instrumen kunci (key instrument) dan partisipan penuh dalam melakukan analisis dan penafsiran terhadap objek penelitian. Sebagaimana yang disebutkan Eriyanto (2001:337), bahwa analisis wacana lebih memperhitungkan pemaknaan teks daripada penjumlahan unit kategori seperti dalam analisis isi. Dasar dari analisis wacana adalah interpretasi, karena analisis wacana merupakan bagian dari metode interpretatif yang mengandalkan interpretasi dan penafsiran peneliti. Ketiga, data dianalisis secara induktif. Teori yang dikembangkan berasal dari bawah (grounded theory) kemudian dirumuskan menjadi satu pernyataan umum (Strauss dan Corbin dalam Sultan, 2010:56).
Data dan Sumber Data
• Data
Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berita politik ”Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan untuk periode jabatan 2013-2017.
• Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah berita politik “Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan” yang dikonstruksi oleh surat kabar Harian Fajar dalam edisi terbit 15 September-16 Oktober 2012.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menjaring semua data dan informasi yang dibutuhkan. Digunakan beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam analisis teks berita sebagai berikut.
• Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan teks berita terkait berita politik ”Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan” pada Harian Fajar edisi terbit 15 September-15 Oktober 2012.
• Baca-simak
Teknik ini digunakan untuk mencermati dan menjaring data tentang konstruksi realitas politik Harian Fajar periode terbit selama satu bulan dengan menganalisisnya menggunakan analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk dari dimensi teks.
• Pencatatan
Hasil analisis wacana kritis terhadap konstruksi realitas politik Harian Fajar dicatat berdasarkan panduan analisis yang digunakan menampung data penelitian kemudian disusun berdasarkan analisis dan edisi terbit.
Pengujian Keabsahan Data
Teknik pengumpulan dan pengujian keabsaan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan secara triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data. Teknik terbagi ke dalam tiga cara, (1) triangulasi sumber, digunakan untuk membandingkan data utama dengan sumber lain ataupun dikonfirmasikan dengan pakar ilmu linguistik dan teman sejawat, (2) triangulasi metode dilakukan dengan cara mendalami referensi yang terkait dan membandingkan dengan data di lapangan/ surat kabar, (3) triangulasi teori menggunakan beberapa perspektif dan teori untuk menganalisis dan menginterpretasi data (Badara, 2012: 74; Darmadi, 2011:17; Sultan, 2010: 62).
3. Hasil Penelitian
Berdasarkan skripsi yang di susun oleh Afdal Kusumanegara dengan judul “Analisis Wacana Kritis Berita Politik Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan dalam Surat Kabar Harian Fajar dan Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia” menunjukan bahwa konstruksi realitas politik pada Harian Fajar dalam berita politik Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan menggunakan sistem linguistik yang terorganisir sesuai wacana yang berkembang. Ditinjau dari struktur teksnya, terungkap anggapan umum yang dibangun untuk mempengaruhi publik, pencitraan yang diberikan kepada ketiga kandidat, terkhusus kepada pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang & Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar serta kemungkinan pemihakan oleh wartawan/ komunikator. Hasil penelitian ini juga direlevansikan dengan pembelajaran bahasa Indonesia secara umum. Dalam proses pembelajaran di kelas yang selalu di anggap monoton penggunaan bahan yang variasi juga dibutuhkan, seperti penggunaan surat kabar yang terdapat berbagai macam bacaan, baik yang berkaitan dengan materi ajar, seperti opini dan artikel, maupun yang berhubungan dengan kehidupan sosial secara umum, seperti informasi teknologi dan perkembangan kondisi situasi lokal dan global.
C. Komentar
1. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan skripsi ini adalah masih sedikit penelitian yang mengangkat topik serupa, apalagi di lingkungan Fakultas Bahasa dan Satra Universitas Negeri Makassar. Penelitian seperti ini juga secara tidak langsung mengajak pembaca atau mahasiswa untuk mulai dan lebih berfikir kritis terhadap apa yang ditemukan dan dibaca. Sedangkan kekurangannya terdapat dalam penulisan latar belakang. Penulis terlalu lama menyampaikan pembahasan prihal konsep ideal dan definisi media sebagai pengantar tulisan. Yang kedua mengenai penggunaan konjungsi pada salah satu tujuan penelitian “Memberikan sumbangan pengembangan teori hubungan bahasa dengan politik” menurut saya lebih tepat ika menggunakan kata dan.
2. Aspek penelitian yang bisa dimanfaatkan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Afdal Kusumanegara untuk meneliti sebenarnya bagaimana konstribusi wacana politik terhadap pembelajaran bahasa Indonesia. Apakah hanya dari segi kebahasaan saja ataukah ada hal lainnya. Yang kedua yaitu bagaimana pengaruh wacana politik di surat kabar, apakah mempengaruhi kemapuan analis Pengajar/ Peserta didik.
