Sunday, May 22, 2016

Analisis Jenis-Jenis Klausa



Ketika Imajinasiku Menjadi Nyata
Sendiri, beginilah hidupku. Setidaknya setelah kedua orang tua ku bercerai.  Selalu hidup dalam bayang sepi. Tak ada seorangpun yang sudi hanya untuk sejenak menemani ku. Selalu ku bertanya, Apa salah ku? Mengapa hanya sebuah seperangkat personal komputer yang mau menemani ku? Sayang mereka tak hidup. Mereka tak seperti seorang teman yang mampu tuk diajak berinteraksi.
            Hingga pada suatu saat pada titik jenuh ku, aku mulai membayangkan seorang teman. Seorang teman yang selalu ada untuk ku. Cherly, itulah nama yang ku berikan pada teman khayalan ku. Dengan rambut lurus hitam sebahu dan mata bulat yang manis, dia tampak cantik. Senyuman dari bibir yang imut, membuat ku semakin bahagia memiliki teman khayalan seperti dia. Ya, memang dia hanyalah teman khayalan. Tapi seakan dia benar-benar ku anggap hidup. Setidaknya begitulah dalam imajinasi ku.
            Pagi hari setelah bangun tidur aku selalu menyapa Cherly dengan bahagia. Cherly pun membantu ku untuk menyiapkan makanan dan baju ganti untuk ku berangkat sekolah. Sekali lagi, itu hanya khayalan ku. Setelah mandi dan aku pergi ke ruang makan, betapa terkejutnya diriku melihat sepaket makanan lengkap di atas meja makan. Dalam pikirku, mungkin nenek yang sudah membuatkanya. Memang kadang-kadang nenek membuatkan makanan seperti ini. Tanpa berpikir panjang, aku segera menghabiskan makanan ini. Tak lupa, aku mengajak Cherly untuk ikut menikmatinya. Sekali lagi, ini hanya sebuah imajinasi. Tapi Cherly sudah cukup mengobati kesepian ku.
            Saatnya  aku berangkat sekolah, namun kali ini aku tidak sendiri. Tentunya aku di temani Cherly. Kesetiannya teramat sangat, tiap aku memanggilnya dia selalu datang dalam pikiranku. Sampai di sekolah, aku pun menuju ke kelas. Karena murid di kelasku ganjil, jadi ada satu bangku kosong di samping tempat duduk ku. Disitulah tempat Cherly duduk. Membayangkan jika Cherly benar-benar ada, maka sempurnalah dunia ini. Semakin tinggi ku berkhayal, hingga akhirnya ku tersadar saat dilempar pulpen oleh salah satu ku.
            Bel panjang tanda pulang pun berbunyi. Segera aku mengambil tasku dan menggandeng tangan Cherly untuk pulang bersama.
            Sesampainya di rumah, aku kembali terkejut. Seperti tadi pagi, kembali ada makanan yang menghiasi meja makan ku. Kali ini aku tak langsung memakannya. Aku pergi ke rumah nenek yang berada tepat di samping rumah ku. Bukan apa-apa, hanya untuk memastikan apa dia yang memberi makanan untuk ku hari ini. Mengetuk pintu namun tak ada jawaban, aku pun langsung masuk tanpa permisi. Aku kembali terkejut, kali ini aku melihat nenek ku tergeletak lemas di kursi. Ku pegang nadinya, sayang aku terlambat. Dia sudah tak ada di dunia ini lagi.
            Semakin bertambah penderitaan ku. Aku sudah kehilangan semua keluarga ku. Semua ini membuat ku semakin gila. Ingin ku akhiri hidup ini, namun aku tahu itu hanya akan menambah penderitaan ku di sana.  Tak apalah, aku masih memiliki Cherly. Aku yakin dia masih setia menemani ku. Sekarang yang harus ku pikirkan adalah bagaimana aku akan melanjutkan hidup ini jika tak ada lagi yang menafakahi ku.
            Akupun berpikir untuk memulai berbisnis. Namun apa yang bisa ku manfaatkan untuk mencari uang? Aku ingat dengan membuat kripik pisang yang pernah di ajarkan nenek ku dulu. Dengan modal yang pas-pasaan aku pun memberanikan diri pergi ke pasar unuk membeli pisang dan bahan lainya untuk membuat keripik itu.
            Bisnis pun dimulai. Bersama Cherly aku mulai memotong-motong pisang menjadi bagian yang tipis untuk selanjutnya digoreng.  Walaupun Cuma menggunakan penggorengan kecil dan alat seadanya, aku tetap semangat untuk menggoreng irisan pisang ini. Tak lama semua pisang pun habis tergoreng. Mulai ku bungkus keripik pisang dengan plastik. Dan akhirnya bungkus demi bungkus, semua keripik telah siap untuk di edarkan ke warung-warung.
            Mulai hari pertama pemasaran. Hari ini aku cukup beruntung, karena semua keripik ku dibeli oleh warung milik tetangga ku. Penghasilan hari ini ku sisihkan untuk simpanan dan   pasti untuk modal membeli pisang lagi. Mengulangi hal seperti itu setiap hari, membuat ku berpikir apakah aku bisa mendapat lebih dari ini? Akupun memutar otak tiap malam untuk mencari ide dan inovasi dalam produk ku.
            Suatu saat, aku terpikir bagaimana   keripik ku dikemas menggunakan plastik seperti bungkus snack yang ada di swalayan-swalayan itu? Pastinya itu akan menambah nilai jual produk ku. Ku coba, dan hasilnya terbukti. Dari semula menggunakan bungkus plastik yang hanya ku hargai Rp500,-/bungkus, kini bisa ku jual dengan Rp1000,-. Akupun semakin kaya dan kaya. Sekarang yang harus ku lakukan adalah mendapatkan ijin produksi, mengingat usaha ku yang sudah semakin besar.
            Tak sadar kesuksesan ini membuat ku lupa dengan teman khayalan ku. Cherly, apa kabar dia? Ku coba lagi memikirkanya, tapi apa? Aku tak mampu lagi untuk menampakanya lagi di dalam pikiran ku. Kenapa ini? Seakan aku kehilangan teman yang telah lama menemani ku. Semakin ku mencoba memikirkanya, semakin gagal hitam bayangan dimata ku. Semakin dalam ku coba menampakanya, semakin samar bayangnya diangan ku. Apa yang telah ku lakukan? Aku telah menghilangkan bagian terpenting dalam hidup ku. Aku melupakan seseorang yang telah mendampingi dalam sedih ku. Namun tak ada guna ku tangisi, toh dia juga hanya khayalan ku.
            Hingga suatu ketika dalam tidur ku, aku bermimpi. Cherly, aku melihatnya sedang menangis di bawah pohon beringin dekat rumah ku. Dia sendirian, akupun semakin merasa bersalah. Kemudian kuhampiri dia, aku meminta maaf kepadanya. Mata kami beradu pandang satu sama lain. Tapi akhirnya apa? Semakin dalam tangisanya. Akupun menjadi takut. Aku takut tuk meninggalkanya lagi. Mengapa semua ini harus terjadi? Aku sudah tak mampu lagi menampilkan Cherly dalam imajinasi ku.
                       
karya : Kharisma Anjar



Wasabi, Si Pedas yang Berkhasiat

Wasabi. Bagi Anda yang sudah akrab dengan masakan Jepang, seperti sushi dan sashimi (irisan hewan laut), pasti sudah tidak asing lagi dengan kata ini. Ya, wasabi adalah pasta warna hijau muda yang biasa disajikan bersama sushi dan sashimi. Wasabi penyedap rasa khas Jepang yang rasanya pedas seperti cabai, namun wasabi tidak pedas di lidah melainkan di hidung dan tenggorokan.
Saat disajikan bersama makanan, wasabi sebenarnya memiliki fungsi tersendiri dalam penyajian tersebut. Selain sebagai penyedap rasa, rasa pedas pada wasabi yang mengandung isotiosiant ternyata bersifat antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Jadi memang cocok disajikan bersama dengan makanan mentah seperti sushi dan sashimi.
Bahan pembuat wasabi ini adalah tumbuhan yang juga bernama wasabi. Tumbuhan wasabi ini merupakan keluarga dari jenis kubis atau lobak. Tumbuhan wasabi hanya hidup di aliran air yang bersih dan sejuk. Oleh karena itu akan lebih sering ditemui pada daerah pegunungan, seperti di pegunungan Honshu, Kyushu, dan Shikoku di Jepang.
Menurut sejarah, awalnya wasabi tumbuh liar di hulu Sungai Abe, Prefektur Shizuoka. Kemudian penduduk desa mencabut wasabi yang tumbuh liar tersebut, lalu memindahkannya di lahan sekitar mata air. Sejak saat itulah pembudidayaan wasabi dimulai, yaitu sekitar tahun 1596-1615, terlebih setelah diketahui rasanya yang enak dan banyak manfaat yang didapat dari wasabi.
Bagian utama yang digunakan dari wasabi adalah akarnya. Akar wasabi bentuknya menyerupai lobak dan memiliki banyak manfaat. Manfaat akar wasabi itu ada beberapa di antaranya, dapat mengaktifkan antioksidan dalam tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan bakteri, mengaktifkan fase enzim untuk proses detoksifikasi atau pengeluaran racun dalam tubuh, menangkal keracunan makanan yang disebabkan oleh mikroba, membersihkan organ hati sebagai pembentuk cairan empedu, menciptakan berbagai enzim pencernaan makanan, melindungi dari serangan kanker perut, kanker usus besar, dan kenker payudara, mengobati sakit gigi dengan mengurangi pertumbuhan bakteri yang menyebabkan lubang pada gigi, serta membantu proses pembekuan darah.
Penggunaan wasabi tidak hanya dengan dimakan, namun juga bisa diaplikasikan langsung pada kulit. Wasabi yang dapat mengaktifkan antioksidan dapat melindungi dan mengobati kulit dari radikal bebas. Banyak industri perawatan kulit yang memasukkan bahan ini ke dalam produknya. Di antaranya sebagai bahan facial dan perawatan tubuh di spa-spa.
Wasabi hanya bisa dipanen setelah 3-4 tahun masa tanamnya. Harga wasabi itu mahal di samping manfaatnya yang sangat besar. Walau sebenarnya ada jenis wasabi yang ditanam di ladang dan dapat dipanen hanya dalam waktu 18 bulan, namun manfaatnya berbeda dengan wasabi yang ditanam di aliran air. Untuk memenuhi kebutuhan wasabi, masyarakat Jepang bahkan rela mengimpor sejumlah besar wasabi dari daratan Tiongkok, Taiwan, dan Selandia Baru.





HASIL ANALISIS
1.    Klausa Terikat
Sayang mereka (S) tak hidup (P)              Mengapa hanya sebuah seperangkat personal komputer yang mau menemaniku?
      Kalimat minor                                                              Kalimat mayor

2.    Klausa Nominal
Wasabi (S) penyedap rasa (P)  khas Jepang yang rasanya pedas seperti cabai, namun wasabi tidak pedas di lidah melainkan di hidung dan tenggorokan.

3.    Klausa Verbal
Memang kadang-kadang nenek (S) membuatkan (P) makanan seperti ini.

4.    Klausa Adjektival
Harga wasabi itu (S) mahal (P) di samping manfaatnya yang sangat besar.

5.    Klausa Adverbial
Kesetiannya (S) teramat sangat (P), tiap aku memanggilnya dia selalu datang dalam pikiranku.

6.    Klausa Preposisional
Senyuman (S) dari bibir (P) yang imut, membuat ku semakin bahagia memiliki teman khayalan seperti dia.

7.    Klausa Numeral
Manfaat akar wasabi itu (S) ada beberapa (P) di antaranya, dapat mengaktifkan antioksidan dalam tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan bakteri, mengaktifkan fase enzim untuk proses detoksifikasi atau pengeluaran racun dalam tubuh, menangkal keracunan makanan yang disebabkan oleh mikroba, membersihkan organ hati sebagai pembentuk cairan empedu, menciptakan berbagai enzim pencernaan makanan, melindungi dari serangan kanker perut, kanker usus besar, dan kenker payudara, mengobati sakit gigi dengan mengurangi pertumbuhan bakteri yang menyebabkan lubang pada gigi, serta membantu proses pembekuan darah.

8.    Klausa Positif
Cherly pun (S) membantu (P) ku untuk menyiapkan makanan dan baju ganti untuk ku berangkat sekolah.
Tak lupa, aku (S) mengajak (P) Cherly untuk ikut menikmatinya. Sekali lagi, ini hanya sebuah imajinasi.

9.    Klausa Negatif
Mereka (S) tak seperti (P) seorang teman yang mampu tuk diajak berinteraksi.

Penggunaan wasabi (S) tidak hanya (P) dengan dimakan, namun juga bisa diaplikasikan langsung pada kulit.


Keterangan:          S :  Subjek
                              P :  Predikat


Friday, May 13, 2016

Fonologi (Analisis Kasus)



F O N O L O G I
 (ANALISIS KASUS)
KELOMPOK 2


1.       WIDIA ASTUTI
2.       NURHIDAYAH
3.       NARNI SUMARDI
4.       HAZIMA HAMKA
5.       IRTA SAFITRI
6.       MARDIANA
7.       ARWINNI REZKI PUSPITA SARI
8.       NADILA RIDWAN
9.       NURMAULIDINA
10.   PRATIWI LESTARI IRIANA
11.   EVI SULVIANI
12.   ADE AFRIANI
13.   HAFSA
14.   LITA ASMITA
15.   ANDI AFRIANSA
16.   RIZAL



KASUS 1
Mengapa pada anak yang berumur 3-5 tahun masih ada fonem-fonem yang tidak dapat dibunyikan, padahal dari jumlah alat ucapnya sama dengan jumlah alat ucap yang dimiliki orang dewasa?
Hasil analisis:
Anak-anak yang tidak bisa mengucapkan fonem-fonem tertentu disebabkan oleh pemerolehan bahasa pertama dari orang tua. Dimana orang tua selalu mengajarkan anaknya kata-kata yang terlebih dahulu disederhanakan agar anaknya lebih mudah untuk menangkap apa yang dikatakan olehnya yang kemudian diterjemahkan dengan bahasa anak itu sendiri yang sering kali hanya menggunakan sukukata saja. Anak yang berumur 3-5 tahun sudah  banyak menguasai kosakata. Alasan mengapa ada anak-anak yang masih tidak dapat mengucapkan fonem-fonem tertentu disebabkan oleh gangguan terhadap artikulasi atau fonologisnya. Gangguan artikulasi atau fonologisnya terbagi atas dua gangguan:
1.       Gangguan dimana seorang anak tidak bisa menyebutkan bunyi-bunyi tertentu sepeerti bunyi [r], [s], [j], dan [k].
2.       Gangguan dimana seorang anak akan menggantikan fonem-fonem tertentu dengan fonem-fonem yang lain. Seperti [makan] menjadi [mammam].
Kata kanak-kanak
 
Sistem kanak-kanakkXAjAHSDkkanakanakanak
 
Kata orang dewasa
 
Pemerolehan bahasa seorang anak terkait dengan jenis-jenis fonetik, yaitu fonetik organis, fonetik akustik, dan fonetik auditoris.
fonetik akustik                                                 f  fonetik auditoris
Menghasilkan kata-kata
 
fonetik organis
Menurut teori Ingram menemukan bahwa konsonan pertama yang muncul bukan hanya konsonan bilabial, melainkan juga di temukan konsonan dental. Bunyi bilabial seperti [b], [p], [m], dan [w]. Konsonan dental seperti [d], [t], [n], dan [l]. Namun konsonan bilabial memang jauh lebih banyak. Begitu juga dengan bunyi vocal, selain bunhi vocal [a] yang utama, muncul juga vocal [u] dan [i] sebagai vocal pertama. Oleh karena itu, menurut Ingram kata-kata yang didengar kanak-kanak sebagai masukan menentukan bunyi-bunyi pertama yang diperoleh kanak-kanak itu.
Contoh kata-kata yang sering disebut oleh anak-anak kecil:
Kata                                                      Fonetik
1.       Bapak                                          [bapa^k]
2.       Ibu                                                [ibug]
3.       Adik                                              [?adhət]
4.       Kepala                                         [pala]
5.       Rambut                                       [lambut]
6.       Telinga                                        [telina]
7.       Mulut                                          [muyut]
8.       Leher                                           [lehel] 
9.       Perut                                           [pelut]
10.   Tangan                                        [tanan]
11.   Jeruk                                            [jeluk]
12.   Rambutan                                  [lambutan]
13.   Anggur                                        [anggul]
14.   Salak                                            [calak]
15.   Roti                                               [oti]
16.   Bibir                                              [bibil]
17.   Menyanyi                                  [menani]
18.   Burung                                        [buyung]
19.   Rumput                                      [umput]
20.   Kuning                                         [tuning]
21.   Lemari                                         [ləmali]
22.   Air                                                 [ail]
23.   Kerinting                                    [iting]
24.   Ikan                                              [itan]
25.   Bakso                                           [bakco]
26.   Sakit                                             [atit]


KASUS 2
Mengapa masih ada orang dewasa (misalnya orang cadel) yang tidak dapat membunyikan fonem tertentu?
Hasil analisis:
Cadel ini merupakan ketidakmampuan lidah salah satu yang berperan penting pada saat kita berbicara melafalkan huruf dan kata. Fungsi lidah sangat dipengaruhi oleh kekuatan lidah dan fungsi koordinasi. Sebab saat kekuatan lidah dan fungsi koordinasi terganggu, maka pelafalan kata atau huruf juga ikut terganggu. Kebanyakan orang mengalami masalah pengucapan huruf ‘R’.
Seseorang yang berbicara cadel pun bisa saja karena pembawaan sejak lahir atau kultur sekitar. Namun juga bisa terjadi karena kerusakan otak yang mengakibatkan terganggunya saraf ke-12 yang memengaruhi lidah. Kebayakan orang mengira cadel disebabkan lidah yang pendek, tetapi sebenarnya ini disebabkan karena adanya perbedaan pada bagian yang bernama frenulum linguae.
Frenulum linguae dapat dilihat ketika Anda menggerakkan lidah ke atas. Terdapat seperti jaringan yang menghubungkan antara dasar mulut dan lidah. Perbedaan panjang dan pendek frenulum linguae inilah yang menyebabkan lidah sulit bergetar, sehingga pada akhirnya menyebabkan kesulitan pelafalan salah satu jenis huruf.
Namun jika penyebab cadel karena faktor fisiologis tentu relatif dapat diatasi, tergantung kategori ringan atau berat. Umumnya bila penyebab masuk dalam kategori berat penyakitnya maka bisa jadi cadel yang menetap dan jika tergolong ringan, maka cadelnya tidak menetap.
1.       Kurang matangnya koordinasi bibir dan lidah
Kemampuan mengucapkan kata-kata, vokal dan konsonan secara sempurna, sangat bergantung pada kematangan sistem saraf otak, terutama bagian yang mengatur koordinasi motorik otot-otot lidah. Untuk mengucapkan konsonan tertentu, seperti R, diperlukan manipulasi yang cukup kompleks antara lidah, langit-langit, dan bibir. 
2.       Kelainan fisiologis 
Cadel yang disebabkan kelainan fisiologis, jumlahnya sangat sedikit. Penyebabnya dibedakan menjadi 3 yakni:
a.       Gangguan pada bagian pendengaran Gangguan ini dapat berupa adanya kerusakan atau ketidaksempurnaan pada organ-organ yang terdapat di telinga, sehingga bisa mempengaruhi pendengaran. Akibatnya, informasi yang diperoleh tidak lengkap sehingga berdampak pada daya tangkap dan tentunya juga mempengaruhi kemampuan berbicaranya.
b.      Gangguan pada otak ada beragam yang dapat dikategorikan sebagai gangguan pada otak. Diantaranya adalah perkembangan yang terlambat, atau karena penyakit yang diderita seperti radang selaput otak, atau kejang terus-menerus. Beragam gangguan ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak sehingga berdampak pada gangguan bicara. Salah satunya adalah cadel. 
c.       Gangguan di wilayah mulut Gangguan ini disebabkan adanya kelainan pada organ-organ di mulut (langit-langit, lidah, bibir, rahang, dan lain-lain). Misal, bibir sumbing, langit-langitnya terlalu tinggi, lidah yang terlalu pendek, rahang yang terlalu lebar, terlalu sempit, atau memiliki bentuk yang tidak proporsional. Namun umumnya kelainan pada organ mulut ini sangat jarang terjadi. 
3.       Faktor lingkungan 
Misal, karena meniru orangtuanya. Banyak orangtua yang menanggapi cadel anaknya dengan kecadelan pula. “Jangan naik pagel (pagar, Red).” Akibatnya, malah bisa membuat anak jadi terkondisi untuk terus bicara cadel. Padahal saat anak belajar berbicara, ia bisa mengucapkan suatu kata tertentu karena meniru. Nah, kalau orangtua atau orang-orang yang berada di lingkungan terdekatnya berkata cadel, ia akan berpikir, itulah yang benar. Jadilah ia cadel sungguhan. Begitu juga jika ayah atau ibunya cadel (sungguhan). Kemungkinan, anak tak pernah mendengar dan belajar bagaimana seharusnya mengucapkan konsonan tertentu. 
4.       Faktor psikologis 
Contoh, untuk menarik perhatian orangtuanya karena kehadiran adik. Yang semula tidak cadel, tiba-tiba menjadi cadel karena mengikuti gaya berbicara adiknya.